JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia diperkirakan bergerak dalam kisaran 8.068 hingga 8.175. Proyeksi tersebut muncul setelah melihat pola teknikal yang mendukung potensi penguatan lebih lanjut.
Beberapa indikator seperti posisi candle bullish harami, pergerakan di atas MA5 dan MA20, serta sinyal golden cross dari MACD menjadi landasan utama prediksi tersebut. Investor diharapkan mencermati momentum ini untuk memaksimalkan peluang.
Sentimen Global dan Regional Berpengaruh
Pergerakan IHSG tidak terlepas dari dinamika pasar internasional. Pelemahan indeks utama di bursa Amerika Serikat terjadi akibat aksi ambil untung setelah reli dalam tiga hari terakhir. Kondisi ini memberi efek moderat terhadap pasar domestik.
Sementara itu, bursa Asia menampilkan variasi, dengan indeks Nikkei 225 dibuka menguat sebesar 0,99 persen, sedangkan Kospi justru terkoreksi 0,43 persen. Sentimen beragam ini tetap menjadi pertimbangan bagi pelaku pasar Indonesia.
Rekomendasi Empat Saham Unggulan
Reliance Sekuritas memberikan rekomendasi beli pada empat saham pilihan hari ini. Saham-saham tersebut dinilai memiliki potensi teknikal dan fundamental yang kuat untuk menopang pergerakan portofolio investor.
Keempat saham tersebut adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target harga Rp1.190, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Rp1.020, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Rp1.475, serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp3.050.
IHSG Catat Rekor Tertinggi Baru
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG berhasil ditutup di level tertinggi sepanjang masa. Indeks melesat 85,16 poin atau naik 1,06 persen hingga menyentuh 8.125,20. Lonjakan tersebut menegaskan optimisme investor terhadap pasar saham domestik.
Momentum ini juga didorong oleh aliran modal asing yang signifikan. Investor global masih melihat peluang besar di pasar Indonesia, terutama pada sektor-sektor yang sedang berkembang pesat.
Peran Besar Investor Asing di Pasar
Aliran dana asing menjadi sorotan utama dengan catatan net buy mencapai Rp5,54 triliun. Angka besar ini mencerminkan keyakinan terhadap stabilitas ekonomi dan prospek perusahaan di Indonesia.
Kontribusi terbesar berasal dari saham PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) sebesar Rp3,11 triliun serta PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) Rp2,07 triliun. Transaksi ini sebagian besar terjadi di pasar negosiasi melalui mekanisme crossing.
Dengan dukungan faktor teknikal dan minat kuat investor asing, IHSG berpeluang melanjutkan tren penguatan. Rekomendasi saham pilihan memberi alternatif strategi bagi investor yang ingin mengambil posisi di tengah momentum positif ini.
Meski demikian, pelaku pasar tetap perlu mencermati risiko eksternal, mulai dari volatilitas harga komoditas, kebijakan bank sentral global, hingga dinamika geopolitik. Keseimbangan antara peluang dan kewaspadaan akan menjadi kunci dalam mengelola investasi.