JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia pada Rabu, 12 November 2025.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia serta menegaskan komitmen kedua negara dalam kerja sama strategis di berbagai sektor.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, membenarkan jadwal kunjungan tersebut. “Insyaallah, iya (Rabu),” ujarnya kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 10 November 2025. Menurutnya, kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Indonesia pada 14 Mei 2025, sehingga bersifat kunjungan balasan.
Pertemuan Bilateral dengan PM Australia
Dalam lawatan kenegaraan ini, Presiden Prabowo diagendakan bertemu langsung dengan PM Anthony Albanese. Pertemuan tersebut difokuskan untuk membahas penguatan hubungan bilateral antara kedua negara, termasuk kerja sama di bidang ekonomi, pertahanan, keamanan, serta isu regional dan global yang menjadi kepentingan bersama.
“Ada (pertemuan bilateral dengan PM Albanese). Dalam rangka membina hubungan bilateral,” ujar Prasetyo. Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum untuk mengevaluasi kemajuan kerja sama yang telah berjalan dan merumuskan strategi baru untuk meningkatkan kolaborasi di masa depan.
Sejarah dan Signifikansi Kunjungan
Kunjungan Presiden Prabowo ke Australia ini menjadi salah satu kunjungan strategis dalam konteks diplomasi bilateral. Sejak kunjungan PM Albanese ke Indonesia pada Mei lalu, kedua negara menunjukkan niat kuat untuk memperkuat hubungan, baik dari sisi diplomasi, perdagangan, maupun kerja sama pertahanan.
Kerja sama bilateral Indonesia–Australia telah berlangsung lama dan mencakup berbagai sektor, mulai dari pendidikan, investasi, perdagangan, pertukaran budaya, hingga keamanan regional. Kunjungan kenegaraan ini diharapkan dapat menjadi penguatan lebih lanjut dan membuka peluang kerja sama baru.
Fokus Utama Pertemuan
Selain membahas isu bilateral, agenda pertemuan juga kemungkinan menyentuh kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, termasuk latihan militer gabungan, pertukaran informasi, serta penguatan mekanisme keamanan maritim di kawasan. Kedua negara juga diharapkan membahas isu ekonomi, khususnya peluang investasi dan perdagangan, serta penguatan kerja sama pendidikan dan teknologi.
Pentingnya kunjungan ini juga terlihat dari konteks geopolitik regional. Indonesia dan Australia memiliki posisi strategis di kawasan Asia-Pasifik, sehingga kerja sama yang erat akan memberikan manfaat signifikan bagi stabilitas, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan regional.
Peningkatan Hubungan Ekonomi dan Perdagangan
Kunjungan kenegaraan ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan hubungan ekonomi kedua negara. Indonesia dan Australia memiliki berbagai kesepakatan perdagangan, dan peningkatan kerja sama di bidang investasi serta perdagangan menjadi salah satu agenda prioritas.
Selain itu, kedua pihak kemungkinan membahas peluang penguatan rantai pasok regional dan investasi di sektor-sektor strategis, termasuk energi, pertanian, teknologi, dan infrastruktur. Dengan adanya pertemuan bilateral ini, diharapkan tercipta iklim yang kondusif bagi investor dan pelaku usaha kedua negara.
Diplomasi dan Kerja Sama Pendidikan
Kerja sama pendidikan dan pertukaran budaya juga menjadi salah satu poin penting yang dibahas dalam kunjungan ini. Program beasiswa, pertukaran mahasiswa, serta kerja sama riset dan inovasi teknologi menjadi fokus untuk mempererat hubungan kedua negara di bidang sumber daya manusia dan inovasi.
Selain itu, pertemuan ini menjadi ajang bagi kedua negara untuk memperkuat persepsi publik dan diplomasi publik, memperlihatkan komitmen kedua pemerintah dalam membina hubungan baik dan menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan.
Harapan dari Kunjungan
Kunjungan Presiden Prabowo ke Australia diharapkan memberikan dampak positif yang luas, baik dari sisi diplomasi maupun ekonomi. Pertemuan dengan PM Albanese menjadi kesempatan untuk menegaskan komitmen kedua negara dalam menjalin kerja sama strategis yang berkelanjutan.
Kedua pihak juga diharapkan dapat menyepakati langkah konkret yang dapat diterapkan segera, mulai dari proyek kerja sama ekonomi, program pertukaran pendidikan, hingga agenda keamanan bersama di kawasan. Hal ini penting untuk menjaga momentum kerja sama yang telah terbangun sejak kunjungan PM Albanese ke Indonesia.
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Australia pada 12 November 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkuat hubungan bilateral. Dengan agenda pertemuan langsung bersama PM Anthony Albanese, kunjungan ini diharapkan menjadi momen penting untuk mengevaluasi kerja sama, membuka peluang baru, dan mempererat hubungan di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pendidikan, dan pertahanan.
Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia dan Australia berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan, sekaligus menegaskan posisi kedua negara sebagai mitra strategis di kawasan Asia-Pasifik.