JAKARTA - Peluncuran iPhone 17 Pro menghadirkan antusiasme tinggi berkat chip A19 Pro serta desain baru yang diklaim lebih ringan. Namun, perhatian publik kini beralih pada sisi berbeda. Beberapa minggu setelah rilis, laporan pengguna di Amerika Serikat menyebutkan bahwa bingkai aluminium perangkat ini mudah tergores, terutama di area tonjolan kamera. Fenomena ini bahkan mendapat sebutan khusus: “Scratchgate”.

Munculnya isu tersebut memicu diskusi besar, sebab iPhone dikenal sebagai produk premium dengan standar kualitas tinggi. Perubahan material dari titanium ke aluminium yang awalnya dianggap inovatif ternyata menimbulkan konsekuensi yang tidak diduga oleh sebagian pengguna.

Hasil Teardown iFixit Ungkap Penyebab Goresan

Laporan mendalam datang dari teardown iFixit yang mencoba menelusuri akar masalah. Dengan menggunakan mikroskop Evident DSX2000 dan alat uji kekerasan, ditemukan bahwa permukaan datar aluminium memang cukup tahan terhadap keausan sehari-hari. Namun, area sudut tajam di sekitar pulau kamera terbukti lebih rentan terhadap goresan.

Dalam simulasi kontak dengan benda sehari-hari seperti kunci atau koin, lapisan anodisasi pada area tersebut mudah terkelupas. Hal ini mengungkapkan logam mentah di bawah permukaan, menjelaskan mengapa banyak pengguna melaporkan masalah serupa.

Analisis Material: Geometri Jadi Faktor Utama

Pakar material David Niebuhr menilai bahwa kelemahan ini tidak semata soal bahan, melainkan geometri desain. Proses anodisasi pada aluminium cenderung kurang efektif di area dengan transisi tajam. Kurva yang lebih halus dapat membantu menekan risiko pengelupasan, namun Apple memilih sudut tajam pada desain kamera iPhone 17 Pro.

Dengan begitu, meski aluminium dipilih untuk mengurangi bobot dan meningkatkan pembuangan panas, kompromi harus dihadapi dari sisi estetika. Perubahan ini dibandingkan dengan titanium pada iPhone 16 Pro memang menimbulkan perbandingan tersendiri di kalangan pengguna setia.

Perubahan Internal dan Kemudahan Perbaikan

Selain isu estetika, teardown iFixit juga menyoroti beberapa perubahan penting di sisi internal perangkat. Salah satunya adalah baterai yang kini ditempatkan dalam baki khusus dengan pengikat 14 sekrup Torx Plus. Pergantian ini membuat penggantian baterai lebih mudah karena tidak lagi menggunakan perekat seperti generasi sebelumnya.

Namun, Apple juga beralih ke desain masuk satu sisi. Artinya, sebagian besar komponen internal hanya bisa diakses melalui sisi layar. Pendekatan ini dianggap memudahkan beberapa aspek, tetapi tetap memberi tantangan bagi teknisi independen yang biasa menangani perbaikan.

Inovasi Pendinginan dengan Vapor Chamber

Meski mendapat kritik di sektor desain luar, iPhone 17 Pro membawa peningkatan pada sistem pendinginan. Kini Apple menggunakan ruang uap (vapor chamber) menggantikan lembaran grafit yang digunakan sebelumnya. Pemindaian termal menunjukkan bahwa teknologi ini mampu mendistribusikan panas lebih merata di seluruh perangkat.

Hal ini memberi nilai tambah dalam penggunaan sehari-hari, terutama bagi pengguna yang sering melakukan aktivitas berat seperti gaming atau multitasking intensif. Kehadiran vapor chamber dianggap sebagai salah satu inovasi yang signifikan pada perangkat terbaru Apple ini.

Reaksi Apple dan Solusi Sementara Pengguna

Hingga saat ini, Apple belum memberikan komentar resmi terkait laporan goresan pada bingkai aluminium iPhone 17 Pro. Kondisi ini membuat sebagian pengguna mencari solusi sendiri untuk melindungi perangkat mereka.

Salah satu langkah praktis adalah menggunakan casing yang menutupi tonjolan kamera. Meski terkesan sederhana, cara ini dianggap efektif untuk menjaga tampilan perangkat tetap mulus dan mengurangi risiko goresan lebih lanjut.