JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat kinerja impresif di lini layanan tabungan haji. Hingga Maret 2025, jumlah rekening tabungan haji di BSI melonjak tajam mencapai 111.000 rekening, naik 62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan capaian ini, BSI menguasai 48,1% pangsa pasar nasional tabungan haji, menegaskan dominasinya sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air.
Kinerja tersebut mencerminkan keberhasilan strategi BSI dalam mengakselerasi inklusi keuangan syariah, khususnya dalam layanan perencanaan ibadah haji yang menjadi salah satu pilar utama bisnis bank syariah.
Rekening Tabungan Haji Melonjak Tajam
Data per akhir Maret 2025 menunjukkan bahwa jumlah rekening tabungan haji di Bank Syariah Indonesia mencapai 111.000 rekening. Angka ini melonjak drastis sebesar 62% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan posisi Maret 2024 yang berada di level 68.518 rekening. Bahkan bila dibandingkan dengan posisi Maret 2023 yang sebanyak 29.620 rekening, pertumbuhan yang dicapai BSI dalam dua tahun terakhir sangat luar biasa.
Peningkatan jumlah rekening tersebut tidak lepas dari komitmen BSI dalam menyediakan kemudahan akses bagi masyarakat untuk merencanakan ibadah haji. Salah satunya adalah dengan menyediakan layanan digital yang mendukung pembukaan dan pengelolaan rekening tabungan haji secara online melalui aplikasi BSI Mobile.
“Capaian ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap layanan tabungan haji BSI. Kami berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam merencanakan ibadah hajinya,” ujar Setiawan Budi Utomo, Direktur Retail Banking BSI.
Pangsa Pasar Nasional Capai 48,1%
Dengan lonjakan jumlah rekening tersebut, BSI kini memegang 48,1% pangsa pasar tabungan haji di Indonesia, atau hampir separuh dari total pasar nasional. Dominasi ini menjadikan BSI sebagai bank penyedia layanan tabungan haji terbesar di Indonesia, mengungguli berbagai bank syariah dan konvensional lainnya.
Capaian ini tidak hanya menjadi indikator kekuatan BSI dalam ekosistem perbankan syariah nasional, tetapi juga menunjukkan peran strategis bank ini dalam mendukung program pemerintah untuk memperluas akses perbankan syariah dan inklusi keuangan.
"Posisi BSI sebagai pemimpin pasar tabungan haji nasional adalah bukti bahwa strategi digitalisasi, kemudahan layanan, serta kedekatan kami dengan masyarakat benar-benar membuahkan hasil," tambah Setiawan.
Strategi Digitalisasi Dorong Pertumbuhan
Peningkatan signifikan dalam jumlah rekening tabungan haji di BSI tak lepas dari strategi digitalisasi yang gencar diterapkan perusahaan. BSI terus memperluas fitur digitalnya, salah satunya dengan memperbarui fitur BSI Mobile yang kini memungkinkan nasabah membuka rekening haji secara online, melakukan setoran otomatis, dan memantau antrean keberangkatan secara real time.
Layanan ini sangat diminati oleh generasi milenial dan masyarakat perkotaan yang membutuhkan efisiensi dan kecepatan dalam mengakses layanan perbankan. Dalam beberapa tahun terakhir, tren pembukaan rekening tabungan haji oleh generasi muda meningkat, seiring dengan kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan untuk ibadah.
“Nasabah kini semakin dimudahkan karena bisa membuka rekening tabungan haji kapan saja dan di mana saja. Digitalisasi layanan ini juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan jumlah rekening,” ujar Setiawan Budi Utomo.
Selain itu, BSI juga aktif melakukan edukasi publik melalui kampanye #BerhajiLebihAwal yang mendorong masyarakat untuk merencanakan ibadah haji sedari dini. Kampanye ini menyasar kalangan produktif dan mendorong mereka untuk memanfaatkan produk tabungan haji yang aman, sesuai prinsip syariah, dan transparan.
Kontribusi Terhadap Ekosistem Haji Nasional
Sebagai mitra resmi pemerintah dalam pengelolaan dana haji, BSI memainkan peran penting dalam ekosistem penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. Dana yang terkumpul dari tabungan haji disalurkan sesuai prinsip kehati-hatian dan syariah, serta digunakan untuk mendukung berbagai program pemerintah, termasuk optimalisasi nilai manfaat dana haji.
Melalui kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), BSI juga memastikan bahwa dana haji nasabah dikelola secara profesional dan memberikan nilai manfaat maksimal bagi calon jemaah haji. Kerja sama ini juga memperkuat posisi BSI sebagai bank yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga mendukung program-program strategis nasional.
Tantangan dan Prospek ke Depan
Meskipun telah mencatatkan kinerja impresif, BSI tetap dihadapkan pada tantangan dalam menjaga pertumbuhan di tengah persaingan industri yang semakin ketat. Beberapa bank syariah dan konvensional mulai menggarap pasar tabungan haji dengan lebih agresif, serta menawarkan program-program yang kompetitif.
Namun demikian, BSI optimistis dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar, terutama dengan mengandalkan kekuatan digital, jaringan luas yang tersebar di seluruh Indonesia, serta kepercayaan tinggi masyarakat terhadap reputasi bank syariah terbesar ini.
“Kami akan terus berinovasi dalam menghadirkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan berorientasi pada kemudahan serta keberkahan,” tutup Setiawan.
Dengan pencapaian 111.000 rekening tabungan haji dan penguasaan 48,1% pangsa pasar nasional, Bank Syariah Indonesia telah menunjukkan posisinya sebagai pemain utama dalam layanan perbankan haji di Indonesia. Didukung oleh strategi digitalisasi yang matang, kampanye edukatif, serta kemudahan layanan berbasis syariah, BSI dinilai siap melanjutkan tren pertumbuhan positif dan memainkan peran strategis dalam ekosistem haji nasional.
Sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air, BSI tak hanya berhasil mencatatkan angka yang impresif, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung masyarakat untuk meraih impian beribadah ke Tanah Suci melalui perencanaan keuangan yang matang dan sesuai syariah.