JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan signifikan menjelang pertengahan pekan ini. Pada perdagangan Selasa, 6 Mei 2025, IHSG ditutup menguat sebesar 0,97% atau 66,24 poin ke posisi 6.898,2. Ini menandai reli selama tujuh hari berturut-turut dan mendekati level psikologis 6.900 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, dalam laporan teknikalnya menyebutkan bahwa IHSG pada Rabu 7 Mei 2025 diperkirakan akan bergerak menguat secara terbatas. "Secara teknikal, pergerakan IHSG hari ini berada di kisaran 6.832 hingga 6.935," ungkap Tasrul.
Indikator Menunjukkan Area Overbought
Tasrul menjelaskan bahwa tren jangka menengah IHSG masih menunjukkan pola penurunan (downtrend) yang cukup kuat dengan nilai r-squared mencapai 0.8502 selama 157 hari perdagangan terakhir. Meskipun demikian, tren ini untuk sementara berhasil dipatahkan.
Saat ini, IHSG bergerak dalam rentang ±1,45 standar deviasi dari garis tengah (center line). Kondisi ini mencerminkan adanya pergerakan pasar yang tidak normal, dengan deviasi mencapai sekitar 14,98% atau setara 23 bar chart.
"Secara umum, indikator-indikator teknikal seperti MFI Optimized, RSI Optimized, W%R Optimized, dan CMO Optimized menunjukkan bahwa IHSG telah berada di area overbought. Ini memberikan sinyal bahwa potensi penguatan lanjutan akan bersifat terbatas," terang Tasrul.
Rekomendasi Saham: PGEO, ESSA, MEDC
Dalam kondisi pasar yang tengah menguat namun mulai menunjukkan kejenuhan beli, Mirae Sekuritas memberikan sejumlah rekomendasi saham yang dianggap masih memiliki potensi teknikal positif. Saham-saham tersebut adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
1. PGEO (PT Pertamina Geothermal Energy Tbk)
PGEO dianggap masih menunjukkan kekuatan tren naik yang stabil. Volume perdagangan mendukung pergerakan harga dengan akumulasi yang cukup signifikan.
"PGEO berada dalam tren naik jangka pendek dengan peluang teknikal menuju resistance selanjutnya di kisaran Rp 1.300. Level support kuat berada di Rp 1.100," kata Tasrul.
2. ESSA (PT Surya Esa Perkasa Tbk)
ESSA juga menjadi salah satu saham pilihan Mirae Sekuritas. Pergerakan saham ini dinilai konsisten mengikuti pola akumulasi dan breakout resistance minor.
"ESSA secara teknikal berhasil menembus area konsolidasi dan membuka peluang penguatan menuju level Rp 750. Support penting berada di kisaran Rp 665," tambahnya.
3. MEDC (PT Medco Energi Internasional Tbk)
MEDC disarankan bagi investor yang mencari peluang pada saham sektor energi. Volume dan momentum pergerakan harga dinilai cukup mendukung untuk jangka pendek.
"Pergerakan MEDC cukup menarik karena berhasil membentuk higher high dan higher low. Target kenaikan berada di kisaran Rp 1.300 dengan support di level Rp 1.200," jelas Tasrul.
Sentimen dan Risiko Pasar
Mirae Sekuritas mengingatkan bahwa meski IHSG mengalami tren penguatan, kondisi indikator teknikal yang menunjukkan area overbought harus menjadi perhatian. Potensi koreksi jangka pendek tetap terbuka, terutama jika tekanan global atau domestik meningkat.
Investor disarankan untuk tetap disiplin dalam menetapkan batas risiko (stop loss) dan tidak mengejar harga ketika reli sudah terlalu tinggi.
"Kami tetap menyarankan investor untuk selektif dalam memilih saham dan mempertimbangkan rasio risiko dan imbal hasil secara matang," tutup Tasrul dalam analisisnya.
Dengan mempertimbangkan kondisi teknikal IHSG dan rekomendasi saham yang disampaikan oleh Mirae Sekuritas, investor memiliki panduan strategis dalam mengambil keputusan investasi jangka pendek di tengah volatilitas pasar.
