JAKARTA - Di tengah gejolak ekonomi global dan ketidakpastian pasar keuangan, deposito perbankan masih menjadi salah satu instrumen keuangan yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Meskipun imbal hasilnya tergolong rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya, seperti saham atau reksa dana, produk deposito tetap digandrungi karena dianggap aman dan stabil. Salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri, kembali mengumumkan tingkat suku bunga deposito terbarunya per Rabu, 30 April 2025.
Berdasarkan informasi resmi yang dikutip dari laman resmi Bank Mandiri, bank pelat merah ini menawarkan suku bunga deposito dengan rentang antara 2,23% hingga 2,50% per tahun, tergantung pada jangka waktu dan nominal dana yang disimpan. Penawaran tersebut relatif stabil dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, mencerminkan kondisi pasar dan arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
"Bank Mandiri menawarkan produk deposito dengan iming-iming suku bunga terendah 2,23% per tahun dan suku bunga deposito tertinggi 2,5% per tahun," tulis keterangan resmi di situs Bank Mandiri, dikutip Rabu 30 April 2025.
Deposito Masih Diminati karena Stabilitas dan Keamanan
Meski return yang ditawarkan tergolong kecil, banyak masyarakat masih menjadikan deposito sebagai instrumen penyimpanan dana yang konservatif. Keuntungan utamanya adalah kepastian return serta jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terhadap dana simpanan di bawah Rp2 miliar, selama mengikuti ketentuan suku bunga penjaminan.
Bagi masyarakat yang memiliki profil risiko rendah atau menginginkan tempat penyimpanan dana jangka pendek-menengah yang minim risiko, deposito menjadi pilihan yang masuk akal. Hal ini juga ditopang oleh tingkat literasi keuangan yang mulai meningkat, di mana masyarakat semakin paham pentingnya diversifikasi portofolio investasi.
Menurut analis perbankan dari Institute for Financial Studies (IFS), Wira Mahendra, tingginya minat terhadap produk deposito, meski menawarkan suku bunga rendah, merupakan refleksi dari kebutuhan masyarakat atas produk simpanan yang mudah dipahami, diawasi regulator, serta memiliki skema penjaminan yang jelas.
“Deposito bukan tentang cuan besar, tetapi tentang kenyamanan, keamanan, dan kepastian. Ini adalah produk untuk orang yang mengutamakan proteksi dana,” jelas Wira.
Rincian Suku Bunga Deposito Bank Mandiri
Bank Mandiri menawarkan deposito berjangka dengan berbagai pilihan tenor, mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan, serta besaran minimum penempatan yang bervariasi. Adapun detail suku bunga deposito yang berlaku pada 30 April 2025 adalah sebagai berikut:
- Deposito 1 bulan: mulai dari 2,23% per tahun
- Deposito 3 bulan: sekitar 2,30% per tahun
- Deposito 6 bulan: sekitar 2,40% per tahun
- Deposito 12 bulan: hingga 2,50% per tahun
Suku bunga tersebut berlaku untuk nasabah ritel dengan nominal penempatan minimum tertentu sesuai ketentuan masing-masing cabang. Selain itu, besaran bunga dapat berbeda tergantung jenis valuta (Rupiah atau valuta asing) serta negosiasi dengan pihak bank, terutama bagi nasabah prioritas atau korporasi.
Perbandingan dengan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia
Sebagai informasi tambahan, suku bunga acuan BI (BI-Rate) saat ini berada di level 6,25% sejak penyesuaian terakhir pada Maret 2025. Dengan demikian, terdapat selisih yang cukup besar antara BI-Rate dan suku bunga deposito perbankan. Hal ini menjadi salah satu sebab mengapa banyak masyarakat berpenghasilan menengah-tinggi mulai mencari alternatif investasi dengan imbal hasil lebih menarik, seperti SBN Ritel, reksa dana pasar uang, atau obligasi korporasi.
Namun demikian, bank-bank konvensional tetap mempertahankan suku bunga deposito dalam level konservatif karena harus mempertimbangkan faktor biaya dana (cost of fund), efisiensi operasional, serta strategi likuiditas masing-masing bank.
Strategi Bank Mandiri dalam Menjaga Daya Tarik Deposito
Bank Mandiri terus melakukan berbagai inovasi dalam produk simpanan, termasuk deposito digital yang bisa diakses melalui aplikasi Livin’ by Mandiri. Lewat platform tersebut, nasabah dapat membuka dan mencairkan deposito secara online tanpa harus datang ke kantor cabang.
Hal ini menjadi upaya bank dalam meningkatkan kemudahan akses, terutama bagi generasi muda dan profesional yang lebih terbiasa dengan transaksi digital. Selain itu, produk deposito syariah juga ditawarkan melalui anak usaha Bank Mandiri, yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI), bagi masyarakat yang menginginkan produk simpanan berbasis prinsip syariah.
Tips Sebelum Menempatkan Dana di Deposito
Bagi Anda yang berminat menempatkan dana di deposito, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan:
1. Bandingkan suku bunga antar bank – Meskipun selisihnya kecil, perbedaan bunga antar bank bisa memengaruhi hasil akhir.
2. Pilih tenor sesuai kebutuhan – Jangan sampai memilih jangka waktu terlalu lama jika dana akan digunakan dalam waktu dekat.
3. Perhatikan pajak bunga – Bunga deposito dikenai pajak 20%, sehingga imbal hasil bersih akan lebih kecil dari bunga tercantum.
4. Pastikan dana dijamin LPS – Simpanan yang dijamin maksimal Rp2 miliar per nasabah per bank, dengan syarat tidak melebihi bunga penjaminan LPS.
Antara Kenyamanan dan Imbal Hasil
Produk deposito masih tetap relevan bagi sebagian masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan keamanan dan kepastian return. Meski suku bunganya tak setinggi instrumen investasi lainnya, deposito memberikan kenyamanan psikologis, khususnya dalam kondisi pasar yang volatil atau ketika investor tidak ingin mengambil risiko besar.
Bank Mandiri sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia terus menyesuaikan suku bunga depositonya dengan perkembangan pasar serta strategi manajemen keuangan internal. Dengan rentang bunga 2,23% hingga 2,50% per tahun, nasabah masih memiliki pilihan untuk menyimpan dananya dengan risiko rendah dan proses yang mudah.
"Meskipun dianggap kurang menguntungkan, produk deposito bank masih menjadi pilihan sebagian orang untuk menempatkan dananya," tulis pernyataan resmi dari laman Bank Mandiri.
Bagi masyarakat yang belum siap masuk ke dunia investasi yang fluktuatif, deposito tetap menjadi batu loncatan awal untuk mengelola keuangan secara lebih bijak.