JAKARTA - Tape singkong, makanan tradisional yang dikenal dengan rasa manis-asam serta aroma fermentasi khas, ternyata tidak hanya menggugah selera tetapi juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan.
Di balik kesederhanaannya, tape singkong mengandung nutrisi penting hasil proses fermentasi yang memberikan efek positif bagi tubuh.
Sebagai camilan lokal yang mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, tape singkong kerap dianggap sekadar kudapan biasa. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kandungan probiotik dan vitamin di dalamnya menjadikan makanan ini lebih dari sekadar camilan. Ia mampu membantu menjaga sistem pencernaan, meningkatkan imunitas, hingga mendukung fungsi otak.
Menyehatkan Sistem Pencernaan
Sebagai hasil fermentasi, tape singkong mengandung bakteri baik atau probiotik yang berperan penting bagi sistem pencernaan. Probiotik membantu menjaga keseimbangan flora usus, memperlancar penyerapan nutrisi, dan mencegah gangguan pencernaan.
Mengutip Harvard Health, konsumsi makanan berprobiotik seperti tape singkong dapat membantu meringankan gejala sindrom iritasi usus besar, seperti perut kembung dan nyeri. Selain itu, serat alami yang terkandung dalam tape turut melancarkan buang air besar, menjadikannya pilihan baik bagi yang sering mengalami sembelit.
Sumber Energi yang Menyegarkan
Dalam 100 gram tape singkong terdapat sekitar 40 gram karbohidrat, yang berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh. Setelah dikonsumsi, karbohidrat diubah menjadi glukosa yang menjadi bahan bakar untuk aktivitas sehari-hari.
Glukosa yang tidak langsung digunakan akan disimpan dalam bentuk glikogen di otot, sebagai cadangan energi yang dapat digunakan saat tubuh membutuhkan tambahan tenaga. Karena itu, tape singkong bisa menjadi camilan alami pengganti makanan manis kemasan yang sering tinggi gula tambahan.
Menjaga Daya Tahan Tubuh Tetap Optimal
Kandungan probiotik dalam tape singkong bukan hanya menyehatkan pencernaan, tetapi juga berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Probiotik membantu mengaktifkan sel-sel imun yang melindungi tubuh dari serangan virus dan bakteri penyebab penyakit.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan berprobiotik secara rutin dapat menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan dan flu musiman. Meski masih memerlukan kajian lebih lanjut, hasil ini menunjukkan bahwa tape singkong bisa menjadi bagian dari pola makan sehat sehari-hari.
Membantu Menyeimbangkan Kadar Gula Darah
Berbeda dari makanan manis lainnya, tape singkong memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat. Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Plos One, probiotik dalam makanan fermentasi dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa.
Walau begitu, bagi penderita diabetes, konsumsi tape tetap perlu dibatasi karena kandungan karbohidratnya cukup tinggi. Mengonsumsinya dalam jumlah kecil dapat memberikan manfaat tanpa memicu lonjakan gula darah.
Cegah Anemia dan Jaga Sirkulasi Darah
Tape singkong juga mengandung vitamin B12 yang penting dalam pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan sel darah merah berbentuk abnormal dan menghambat distribusi oksigen ke seluruh tubuh, memicu anemia.
Dengan mengonsumsi tape dalam jumlah wajar, kebutuhan tubuh akan vitamin B12 dapat terbantu, terutama jika disertai asupan makanan bergizi lainnya seperti telur, ikan, dan sayuran hijau.
Bantu Menurunkan Kadar Kolesterol
Penelitian menunjukkan bahwa bakteri Lactiplantibacillus plantarum yang terdapat dalam tape singkong mampu menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida. Cara kerjanya adalah dengan menghambat penyerapan kolesterol di usus.
Meskipun sebagian besar penelitian masih dilakukan pada hewan percobaan, hasil tersebut membuka peluang bahwa tape singkong dapat menjadi bagian dari pola makan yang menyehatkan jantung.
Tingkatkan Suasana Hati dan Kesehatan Mental
Selain bermanfaat bagi tubuh, tape singkong juga bisa memberikan efek positif bagi suasana hati. Kandungan probiotik seperti Lactiplantibacillus plantarum membantu produksi serotonin, dopamin, dan norepinefrin—tiga neurotransmiter penting yang memengaruhi mood.
Menurut riset dalam Gut Pathogens, keseimbangan zat kimia otak ini membuat perasaan lebih stabil dan bahagia. Jadi, menikmati tape singkong tidak hanya memanjakan lidah, tapi juga membantu menjaga keseimbangan emosional.
Dukung Fungsi Otak dan Daya Ingat
Kandungan probiotik dalam tape juga dipercaya berperan dalam menjaga fungsi kognitif. Studi dalam Frontiers in Pharmacology menyebutkan bahwa konsumsi probiotik dapat memperkuat komunikasi antar sel otak, yang penting untuk kemampuan berpikir dan daya ingat.
Meski efeknya belum sepenuhnya terbukti pada manusia, hasil ini memberi sinyal bahwa makanan fermentasi seperti tape singkong dapat berkontribusi terhadap kesehatan otak.
Berkhasiat Melawan Peradangan dan Menjaga Kulit
Tape singkong mengandung Lactobacillus plantarum yang memiliki sifat antiinflamasi atau antiradang. Berdasarkan jurnal Nutrients, bakteri ini dapat menekan produksi senyawa penyebab peradangan di tubuh. Efek ini membantu meringankan gangguan seperti nyeri sendi dan peradangan kronis ringan.
Selain itu, kandungan vitamin C dalam tape juga berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari radikal bebas dan membantu pembentukan kolagen. Hasilnya, kulit tampak lebih sehat, elastis, dan tidak mudah kusam.
Konsumsi Tape Singkong dengan Bijak
Meskipun bermanfaat, konsumsi tape singkong sebaiknya tidak berlebihan. Karena melalui proses fermentasi, tape mengandung alkohol alami dalam kadar kecil dan dapat menyebabkan perut kembung jika dikonsumsi terlalu banyak.
Pakar gizi menyarankan untuk mengonsumsi sekitar 50 gram tape singkong per hari agar manfaatnya optimal tanpa efek samping. Dengan porsi yang tepat, tape singkong bisa menjadi camilan tradisional yang lezat sekaligus menyehatkan tubuh secara menyeluruh.