JAKARTA - Pemeriksaan kolesterol menjadi salah satu langkah kunci dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Dengan mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh, seseorang bisa menilai risiko penyakit kardiovaskular dan mengambil langkah pencegahan sejak dini. Namun, satu pertanyaan yang sering muncul menjelang pemeriksaan ini adalah: apakah harus berpuasa terlebih dahulu sebelum cek kolesterol?
Kebingungan ini wajar, mengingat aturan terkait puasa sebelum tes kolesterol pernah berbeda dari masa ke masa. Dahulu, pasien diwajibkan berpuasa sebelum tes darah kolesterol, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa ketentuan ini kini lebih fleksibel tergantung tujuan pemeriksaan.
Apakah Puasa Selalu Dibutuhkan untuk Tes Kolesterol?
Menurut studi modern, pemeriksaan kolesterol total dan HDL (kolesterol baik) relatif tidak terpengaruh oleh makanan yang dikonsumsi sebelumnya. Artinya, hasil pemeriksaan tetap bisa diandalkan meski pasien tidak berpuasa.
Beberapa rumah sakit bahkan mulai menerima tes kolesterol tanpa puasa untuk pemeriksaan rutin, demi kenyamanan pasien. Hal ini memudahkan mereka yang kesulitan menahan lapar atau harus melakukan tes di pagi hari sebelum bekerja.
Namun, meskipun puasa tidak selalu wajib, ada kondisi tertentu di mana dokter tetap menyarankan pasien untuk berpuasa sebelum cek kolesterol.
Kondisi yang Memerlukan Puasa
Puasa tetap dianjurkan apabila:
Kadar trigliserida pasien sebelumnya tinggi. Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah yang mudah meningkat setelah makan dan dapat memengaruhi interpretasi hasil tes.
Dokter ingin menghitung LDL (kolesterol jahat) secara lebih rinci menggunakan metode yang memerlukan kondisi puasa agar hasilnya akurat.
Dengan melakukan puasa pada kondisi tersebut, hasil pemeriksaan akan lebih mencerminkan kondisi tubuh yang sebenarnya tanpa dipengaruhi makanan atau minuman yang baru dikonsumsi.
Mengapa Puasa Bisa Membantu Akurasi Tes?
Healthline menyebutkan bahwa puasa sebelum pemeriksaan kolesterol dapat meningkatkan ketepatan hasil tes, terutama untuk trigliserida. Makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum tes bisa memengaruhi kadar lemak darah, dan trigliserida adalah jenis yang paling cepat berubah setelah makan.
Trigliserida yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, puasa selama 9–12 jam sebelum pemeriksaan sering direkomendasikan, agar dokter mendapatkan gambaran kadar lemak darah yang sebenarnya.
Cara Menjalani Puasa Sebelum Tes
Jika dokter meminta Anda berpuasa sebelum pemeriksaan, beberapa hal penting yang perlu diperhatikan antara lain:
Hanya minum air putih: Hindari makanan dan minuman lain selama 9–12 jam sebelum tes.
Jangan konsumsi minuman tertentu: Kopi, teh, atau jus bisa memengaruhi hasil tes, sehingga sebaiknya dihindari.
Informasikan obat-obatan yang dikonsumsi: Beberapa obat dapat memengaruhi kadar kolesterol, jadi dokter perlu mengetahuinya sebelum tes.
Kapan Puasa Diperlukan dan Tidak
Secara ringkas, puasa sebelum cek kolesterol tidak selalu diperlukan. Banyak pemeriksaan rutin kini bisa dilakukan tanpa puasa, terutama untuk kolesterol total dan HDL. Namun, pada beberapa kasus seperti pengukuran trigliserida atau perhitungan LDL yang lebih rinci—puasa tetap disarankan agar hasil lebih akurat.
Langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan tes. Dokter akan menentukan apakah puasa perlu dilakukan berdasarkan kondisi kesehatan dan tujuan pemeriksaan. Dengan begitu, hasil tes kolesterol dapat memberikan informasi yang tepat dan membantu dokter merencanakan tindakan atau pengobatan yang sesuai.
Dengan pemahaman yang jelas tentang kapan dan mengapa puasa diperlukan, pasien dapat menjalani pemeriksaan kolesterol dengan tenang tanpa kebingungan. Informasi ini juga membantu memastikan hasil tes benar-benar mencerminkan kondisi tubuh, bukan hanya dipengaruhi makanan atau minuman terakhir yang dikonsumsi.