Rekomendasi 6 Nasi Liwet Terfavorit di Solo yang Wajib Dicoba Saat Pagi

Rabu, 12 November 2025 | 11:16:49 WIB
Rekomendasi 6 Nasi Liwet Terfavorit di Solo yang Wajib Dicoba Saat Pagi

JAKARTA - Kota Solo atau Surakarta tak hanya memikat lewat budaya dan keramahan warganya, tetapi juga lewat cita rasa kuliner tradisional yang lekat dengan keseharian masyarakat.

Di antara deretan makanan khasnya, nasi liwet menjadi salah satu sajian paling ikonik yang menggambarkan kehangatan dan kearifan lokal.

Nasi gurih yang dimasak dengan santan dan rempah pilihan ini tak sekadar mengenyangkan, tapi juga menghadirkan sensasi rasa yang menenangkan. Aroma harum daun salam dan serai berpadu dengan kelembutan areh santan serta suwiran ayam membuatnya begitu khas dan tak tergantikan. Di Solo, nasi liwet bukan hanya makanan, melainkan bagian dari tradisi yang diwariskan lintas generasi.

Bagi wisatawan, menikmati sepiring nasi liwet di pagi hari terasa seperti menyelami kehidupan warga lokal. Hangat, sederhana, namun penuh makna. Berikut ini enam tempat makan nasi liwet enak di Solo yang bisa Anda coba saat berkunjung ke Kota Bengawan.

Nasi Liwet Bu Sri Pasar Gede

Warung legendaris ini telah menjadi bagian dari denyut kuliner Solo selama puluhan tahun. Terletak di kawasan Pasar Gede, Nasi Liwet Bu Sri dikenal karena rasa gurihnya yang lembut dan penyajiannya yang khas dalam bungkus daun pisang.

Dalam satu porsi, pengunjung akan menemukan nasi gurih, sayur labu siam, suwiran ayam, dan areh santan yang creamy. Dengan harga mulai Rp12.500 dan tambahan telur setengah matang seharga Rp3.000, rasanya sudah cukup memuaskan.

Warung ini buka setiap hari pukul 06.30–11.00 WIB, cocok bagi Anda yang ingin sarapan tradisional sebelum menjelajahi pusat kota. Lokasinya di sisi timur Pasar Gede juga memudahkan wisatawan yang ingin mampir tanpa harus berkeliling jauh.

Nasi Liwet Wongso Lemu

Salah satu ikon kuliner Solo yang paling dikenal adalah Nasi Liwet Wongso Lemu, berdiri sejak tahun 1950 dan kini dikelola oleh generasi ketiga keluarga pendirinya. Ciri khasnya terletak pada penyajian dalam pincuk daun pisang, yang menambah aroma alami dan cita rasa tradisional.

Seporsi nasi gurih disajikan dengan ayam suwir dan bisa ditambah lauk ati ampela. Harganya mulai Rp15.000, sementara versi komplitnya dibanderol Rp20.000. Meski buka sore hingga dini hari (16.00–01.00 WIB), warung ini kerap jadi pilihan sarapan menjelang siang.

Lokasinya di Jl. Teuku Umar, Keprabon, tidak jauh dari pusat kota Solo, menjadikannya mudah dijangkau oleh pengunjung lokal maupun wisatawan.

Nasi Liwet Bu Waris

Bagi pencinta cita rasa klasik, Nasi Liwet Bu Waris menawarkan pengalaman kuliner yang otentik. Berdiri sejak 1965, warung ini tetap mempertahankan resep turun-temurun yang membuat pelanggan setianya tak pernah berpaling.

Satu porsi nasi liwet lengkap dengan ayam suwir, sayur labu siam, dan areh santan dibanderol Rp10.000. Uniknya, warung ini buka dua kali sehari: pagi pukul 06.00–10.00 WIB dan malam pukul 17.30–23.30 WIB. Berlokasi di Jl. Yos Sudarso No. 82, dekat Alun-Alun Kidul, tempat ini cocok untuk sarapan maupun makan malam santai.

Nasi Liwet Yu Sani

Bila Anda ingin menikmati nasi liwet di malam hari dengan nuansa khas Solo, Yu Sani bisa jadi pilihan menarik. Meski populer di malam hari, beberapa cabangnya juga buka pagi untuk pelanggan yang ingin sarapan lebih awal.

Menu favoritnya antara lain nasi liwet ayam suwir, telur cokelat, hingga lauk khas seperti uritan (telur ayam muda) dan brutu. Harga per porsi berkisar antara Rp13.000–Rp18.000. Cabang utamanya terletak di Jl. Veteran No. 90–191, Gemblegan, Solo, serta di kawasan Solo Baru (Sukoharjo).

Nasi Liwet Bu Sarmi

Warung Bu Sarmi menjadi pilihan bagi penikmat nasi liwet malam hari. Meski umumnya buka pukul 18.00 hingga tengah malam, di akhir pekan tempat ini juga melayani pelanggan pagi.

Ciri khas nasi liwet Bu Sarmi terletak pada gurihnya santan yang lembut dan penyajian dengan daun pisang yang wangi. Seporsi nasi liwet berisi ayam suwir, sayur labu siam, dan areh santan dibanderol Rp13.000, dengan lauk tambahan seperti telur atau sayap ayam. Lokasinya di Jl. Kapten Mulyadi, Kedung Lumbu, dekat Pasar Kliwon.

Nasi Liwet & Cabuk Rambak Bu Parmi

Bagi Anda yang ingin sarapan dengan pengalaman berbeda, cobalah Bu Parmi. Selain menyajikan nasi liwet, warung ini juga terkenal dengan cabuk rambak — makanan khas Solo yang terbuat dari ketupat, saus wijen-kemiri, dan kerupuk puli.

Nasi liwet Bu Parmi dimasak menggunakan kayu bakar selama tiga jam sehingga menghasilkan aroma khas dan rasa gurih yang kuat. Seporsi nasi liwet atau cabuk rambak dibanderol Rp10.000 saja. Cabang pagi berlokasi di Jl. Slamet Riyadi No. 428 (buka 05.30–10.00 WIB), sedangkan cabang malam di Jl. Yos Sudarso No. 241 (18.00–23.00 WIB).

Kenapa Nasi Liwet Solo Cocok untuk Sarapan

Nasi liwet bukan sekadar kuliner tradisional, tapi juga simbol kesederhanaan yang kaya makna. Dalam buku Etnografi Kuliner: Makanan dan Identitas Nasional karya Adzkiyak (2021:38), disebutkan bahwa nasi liwet merepresentasikan nilai-nilai masyarakat Jawa yang menjunjung keselarasan dan keseimbangan.

Dimasak dengan santan, kaldu ayam, daun salam, dan serai, nasi liwet memiliki rasa gurih alami yang memanjakan lidah. Biasanya disajikan dengan sayur labu siam, ayam kampung suwir, areh santan kental, serta kerupuk rambak yang renyah.

Tak hanya lezat, nasi liwet juga praktis sebagai menu sarapan karena kandungannya sudah lengkap — karbohidrat dari nasi, protein dari ayam, serta lemak baik dari santan. Aromanya yang harum saat disajikan di atas daun pisang membuat suasana pagi di Solo terasa lebih hangat dan bersahaja.

Jadi, kapan terakhir kali Anda mencicipi nasi liwet hangat di Solo? Saat berkunjung ke Kota Bengawan, sempatkan menikmati sepiring nasi liwet di salah satu warung legendaris di atas — karena di setiap suapannya, tersimpan cerita dan kelezatan yang tak lekang oleh waktu.

Terkini