J Resources Ajukan Persetujuan Jual Saham Tambang Emas Doup ke UNTR

Selasa, 04 November 2025 | 11:32:00 WIB
J Resources Ajukan Persetujuan Jual Saham Tambang Emas Doup ke UNTR

JAKARTA - PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) bersiap meminta restu pemegang saham terkait rencana penjualan seluruh saham anak usahanya kepada PT United Tractors Tbk. (UNTR).

Rencana ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan besok, Rabu, 5 November 2025, di South Gallery, Lantai 3, Discovery SCBD, Jakarta Selatan, pukul 14.00 WIB.

Agenda tunggal dalam RUPSLB tersebut adalah meminta persetujuan untuk menjual 99,99% saham PT J Resources Nusantara (JRN) yang bergerak melalui PT Arafura Surya Alam (ASA) kepada PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), anak usaha UNTR. Jumlah saham yang dilepas mencapai 2.331.139 lembar, yang mewakili hampir seluruh kepemilikan PSAB di ASA.

Manajemen PSAB menjelaskan bahwa transaksi ini akan dijalankan setelah seluruh syarat pendahuluan dalam perjanjian jual beli saham bersyarat terpenuhi. Target penyelesaian transaksi ditetapkan paling lambat 23 Desember 2025. “Perseroan dan DTN optimis bahwa penyelesaian rencana transaksi dapat dilakukan sebelum tanggal 23 Desember 2025,” tulis manajemen PSAB.

Sebelumnya, UNTR melalui DTN sudah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan JRN untuk mengakuisisi saham ASA. Corporate Secretary UNTR, Sara K. Loebis, menyampaikan bahwa nilai transaksi mencapai US$540 juta atau setara Rp8,84 triliun dengan asumsi kurs Rp16.375 per dolar AS. Nilai tersebut mencakup pembelian saham sekaligus utang pemegang saham JRN kepada ASA.

Akuisisi ini ditujukan untuk memperkuat ekspansi UNTR di sektor mineral, khususnya tambang emas. Sara menekankan bahwa rencana ini diperkirakan tidak akan berdampak negatif terhadap kondisi keuangan perseroan. Dengan akuisisi ini, UNTR akan menambah portofolio aset emasnya yang strategis.

Tambang Doup, aset utama ASA, terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, dengan luas area sekitar 4.000 hektare. Saat ini, proyek masih dalam tahap konstruksi dengan perkiraan investasi mencapai US$400 juta. Target komersial diproyeksikan mulai akhir 2025, dan rampung penuh pada 2026. Tambang ini menggunakan teknologi pemrosesan oksidasi tekanan (pressure oxidation), yang dinilai efektif meningkatkan konversi cadangan sekaligus menekan biaya produksi.

Hingga laporan terakhir per 30 Juni 2025, kemajuan fisik proyek Doup telah mencapai 30%–35%. Selain itu, pengujian geometalurgi juga telah selesai, memberikan rekomendasi metode pengolahan yang optimal. Teknologi ini dianggap mampu menjaga efisiensi operasional sekaligus meningkatkan potensi cadangan emas.

Rencana penjualan saham ini menandai langkah strategis PSAB untuk mengalihkan kepemilikan proyek yang masih dalam tahap pengembangan kepada UNTR, yang memiliki kapasitas finansial lebih besar dan pengalaman operasional di sektor pertambangan emas. Strategi ini diharapkan menguntungkan kedua belah pihak: PSAB mendapatkan dana segar dan mengurangi risiko proyek, sementara UNTR memperluas portofolio tambangnya di Sulawesi Utara.

Analis pasar memandang bahwa transaksi ini selaras dengan tren konsolidasi di sektor pertambangan Indonesia. Penyerahan aset yang masih dalam tahap konstruksi kepada perusahaan dengan kapasitas investasi besar diyakini mampu mempercepat komersialisasi tambang dan mengoptimalkan nilai aset.

Dengan akuisisi ini, UNTR juga berpotensi mendapatkan sinyal positif dari pasar dan investor, karena proyek tambang emas Doup dianggap strategis untuk pertumbuhan jangka panjang. Selain itu, integrasi teknologi pemrosesan canggih di tambang ini diharapkan dapat menghasilkan efisiensi operasional yang signifikan setelah proyek berjalan penuh.

Manajemen PSAB menyatakan, langkah ini tidak mengubah strategi korporasi jangka panjang, melainkan merupakan upaya menyesuaikan portofolio aset sesuai kemampuan dan fokus perusahaan. Selain itu, proses transaksi diawasi ketat untuk memastikan semua prosedur sesuai peraturan OJK dan BEI.

Secara keseluruhan, RUPSLB yang digelar besok akan menjadi penentu final atas persetujuan penjualan saham, sekaligus menegaskan arah strategi korporasi PSAB dalam mengoptimalkan portofolio dan mengurangi risiko proyek. Apabila disetujui, transaksi diharapkan selesai sebelum akhir tahun, membuka peluang kolaborasi lebih luas antara PSAB dan UNTR dalam sektor pertambangan emas di Indonesia.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB