Menkomdigi Ajak Orang Tua Aktif Lindungi Anak dari Konten Berbahaya

Senin, 03 November 2025 | 11:18:06 WIB
Menkomdigi Ajak Orang Tua Aktif Lindungi Anak dari Konten Berbahaya

JAKARTA - Di era digital saat ini, anak-anak mudah terpapar berbagai konten di internet, mulai dari yang edukatif hingga yang berpotensi membahayakan.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak agar terhindar dari risiko tersebut. Menurutnya, literasi digital tidak cukup diserahkan pada sekolah atau perangkat teknologi semata, tetapi harus dimulai dari rumah.

Melalui situs Tunasdigital.id, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyediakan panduan praktis yang dirancang untuk membantu orang tua memantau, membatasi, dan membimbing anak saat berselancar di dunia maya. Platform ini hadir sebagai respons terhadap berbagai tantangan digital, termasuk paparan konten negatif, eksploitasi anak, pelecehan daring, dan penggunaan gawai yang berlebihan, yang berpotensi memengaruhi kesehatan psikologis dan keamanan data pribadi anak.

"Tunasdigital.id bisa menjadi kanal pengetahuan bagi bunda-bunda untuk memahami bagaimana mendampingi anaknya di era digital," ujar Meutya Hafid di Jakarta. Ia menambahkan bahwa microsite ini tidak sekadar berisi teori atau regulasi, melainkan juga menghadirkan pengalaman nyata dari orang tua, khususnya para ibu, dalam mengawal anak di dunia digital.

Konten yang tersedia di Tunasdigital.id mencakup panduan menentukan aplikasi aman untuk anak, games yang sesuai usia, hingga tips membedakan konten dewasa dan anak-anak. Dengan demikian, orang tua dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam memilih media dan aplikasi bagi anak mereka.

Inisiatif ini juga merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak, atau dikenal sebagai PP Tunas. Peraturan ini menekankan pentingnya perlindungan anak di ranah digital, serta mendorong kolaborasi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan online yang aman dan edukatif.

Fifi Aleyda Yahya, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi, menegaskan bahwa Tunasdigital juga merupakan bagian dari gerakan literasi digital nasional. Gerakan ini menekankan peran keluarga dalam membangun ekosistem digital yang sehat, sehingga anak-anak dapat belajar memilah informasi, menjaga etika online, dan menjelajahi dunia maya secara aman.

Lewat microsite ini, orang tua dapat mengakses panduan lengkap terkait berbagai risiko di dunia digital, mulai dari aplikasi dan game yang berpotensi mengganggu, hingga cara menghadapi cyberbullying. Selain itu, platform ini memberikan tips praktis untuk membangun komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak, sehingga anak merasa nyaman berbagi pengalaman saat menggunakan teknologi.

“Ini adalah gerakan literasi digital yang membekali orang tua agar anak-anak bisa memilah informasi, menjaga etika online, serta menjelajahi dunia maya dengan aman. Anak-anak bisa tumbuh cerdas secara digital dan membawa sikap bijak mereka ke dunia nyata,” jelas Fifi.

Selain panduan digital, Tunasdigital.id juga mendorong keterlibatan aktif orang tua dalam menetapkan batasan penggunaan gawai, memantau interaksi anak di media sosial, dan memberikan contoh perilaku digital yang baik. Platform ini menyajikan pendekatan praktis, mulai dari pembelajaran rutin hingga strategi bermain aman, sehingga anak-anak dapat menikmati dunia digital tanpa risiko yang membahayakan.

Menkomdigi Meutya Hafid juga menekankan bahwa literasi digital harus diterapkan sedini mungkin. Anak yang terbiasa mengenal batasan, memahami risiko, dan memiliki kemampuan memilah konten akan lebih siap menghadapi tantangan digital di masa depan. Oleh karena itu, peran orang tua tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh teknologi atau sekolah; keluarga tetap menjadi lini pertama dalam perlindungan anak di dunia maya.

Tunasdigital.id diharapkan menjadi jembatan antara regulasi pemerintah dan praktik sehari-hari di keluarga. Melalui panduan ini, orang tua bisa menyesuaikan aturan penggunaan gawai, mengawasi konten, dan membangun kebiasaan digital yang positif. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya terlindungi dari konten berbahaya tetapi juga belajar memanfaatkan teknologi secara produktif.

Secara keseluruhan, inisiatif ini menunjukkan komitmen Komdigi dalam menciptakan ekosistem digital yang aman, inklusif, dan edukatif bagi keluarga Indonesia. Dengan keterlibatan aktif orang tua, generasi muda dapat menikmati manfaat teknologi sambil tetap terlindungi dari risiko digital.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:54 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:52 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:15 WIB