Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid Menurut Islam

Selasa, 28 Oktober 2025 | 23:31:46 WIB
cara mandi wajib setelah haid menurut islam

Jakarta - Cara mandi wajib setelah haid menurut islam dimulai dari pemahaman bahwa menstruasi terjadi ketika lapisan rahim meluruh akibat tidak terjadinya ovulasi. 

Proses ini menunjukkan bahwa selama satu siklus ovulasi, tubuh tidak dalam kondisi hamil.

Saat menstruasi, wanita tidak diperkenankan melaksanakan salat lima waktu maupun berpuasa. Melanggar larangan ini berarti berdosa dan ibadah yang dilakukan tidak diterima.

Setelah masa haid berakhir, ibadah seperti salat dan puasa bisa kembali dilakukan, tetapi harus diawali dengan mandi wajib. 

Proses ini mencakup niat, doa, dan tata cara pelaksanaan mandi wajib yang sesuai dengan tuntunan agama.

Dengan memahami langkah-langkah dan tata cara yang benar, seorang wanita bisa melaksanakan ibadah kembali dengan sah. 

Cara mandi wajib setelah haid menurut islam memastikan kesucian tubuh sebelum kembali menunaikan kewajiban ibadah.

Niat mandi wajib setelah haid

Dalam pelaksanaan ibadah, mandi wajib setelah haid mengharuskan niat sebagai syarat utama, berbeda dengan mandi biasa. Niat ini bisa dibaca dalam hati maupun diucapkan dengan lisan. Bagi yang belum menghafal, membaca niat secara langsung juga diperbolehkan.

“Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta’ala”
Artinya: Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala.

Perintah untuk mandi wajib setelah haid

Perintah untuk melaksanakan mandi wajib telah ditegaskan dalam Al-Qur’an, tepatnya terdapat pada surat Al-Maidah ayat 6 dan surat An-Nisa ayat 43.

Al-Maidah ayat 6 berbunyi:

Ya ayyuhal-ladzina amanu, idza qumtum ila as-salati faghsl? wuj?hakum wa aydiyakum ila al-marafiqi, wamsahu biru’usikum wa arjulakum ila al-ka’bayn. Wa in kuntum junuban fatahhharu. Wa in kuntum mar?a aw ‘ala safar, aw ja’a ahadum minkum mina al-gha’itsi, aw lamas-tum an-nisa’a fa lam tajidu ma’an, fata-yammamu sa‘idan thayyiban, famsahu biwujuhikum wa aydikum minhu. Ma yuridu Allahu li-yaj‘ala ‘alaykum min harajin, walakin yuridu li yutahhirakum wa li-yutim ni’matahu ‘alaykum, la’allakum tashkurun.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

An-Nisa ayat 43 berbunyi:

Ya ayyuhal-ladzina amanu, la taqrabu as-salata wa antum sukar?h hatta ta‘lamu ma taqul?n, wa la junuban illa ‘abiri sabilin hatta taghtasil?. Wa in kuntum mar?a aw ‘ala safar, aw ja’a ahadum minkum mina al-gha’itsi, aw lamas-tum an-nisa’a fa lam tajidu ma’an, fata-yammamu sa‘idan thayyiban, famsahu biwujuhikum wa aydikum. Innal-laha kana ‘afuwwan ghaf?ran.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”

Urutan dan tata cara mandi wajib setelah haid

Berikut ini adalah panduan lengkap mengenai urutan dan prosedur pelaksanaan mandi wajib setelah haid menurut islam yang sebaiknya diikuti:

Langkah-langkah pelaksanaan mandi wajib:

  1. Cuci kedua tangan sebanyak tiga kali.
  2. Bersihkan bagian tubuh yang kotor menggunakan tangan kiri.
  3. Ulangi pencucian tangan seperti langkah pertama.
  4. Lakukan wudu sambil membaca niat wudu.
  5. Bacakan niat mandi ketika pertama kali air disiramkan ke tubuh.
  6. Basuh kepala sebanyak tiga kali hingga air mencapai pangkal rambut.
  7. Pisahkan atau sisir rambut dengan jari agar air merata ke seluruh bagian.
  8. Guyur seluruh tubuh sampai tidak ada bagian yang kering.
  9. Gunakan sabun dan sampo untuk membersihkan tubuh secara menyeluruh.
  10. Hindari menyentuh area kemaluan; jika tidak sengaja tersentuh, lakukan wudu ulang.

Dari langkah-langkah di atas, yang menjadi kewajiban hanyalah membaca niat, membersihkan najis, dan memastikan seluruh tubuh tersiram air. 

Sedangkan langkah lainnya termasuk sunah muakkad, yang pelaksanaannya sangat dianjurkan karena keutamaannya besar.

Rukun mandi wajib setelah haid

Untuk memastikan mandi wajib sah dan membuat diri suci untuk beribadah, penting mengetahui rukun mandi wajib. 

Berdasarkan Kitab Al-Tadzhib fi Adillati Matn al-Ghayah wa al-Taqrib karya Musthada Dib Al-Bugha (terjemahan Toto Edidarmo), rukun mandi wajib menurut mazhab Syafi'i terdiri dari:

  1. Niat
  2. Membersihkan najis yang menempel pada tubuh
  3. Mengguyur air ke seluruh rambut dan kulit

Doa setelah mandi wajib

Setelah mandi, dianjurkan membaca doa sebagai bentuk ibadah. Mengutip buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab karya Isnan Ansory, bacaannya sebagai berikut:

Asyhadu an la ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu. Allahumma aj‘alni minat-tawwabina wa aj‘alni minal-mutathahhirin.
Latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."

Waktu yang dianjurkan untuk mandi wajib

Waktu terbaik untuk melaksanakan mandi wajib adalah ketika darah haid telah berhenti. Biasanya siklus haid berlangsung antara 5 hingga 9 hari.

Pada bulan Ramadan, mandi wajib dapat dilakukan baik sebelum maupun sesudah imsak tanpa membatalkan puasa. 

Agar tidak mengganggu waktu salat, disarankan mandi sebelum salat subuh agar ibadah salat dapat dilaksanakan tepat waktu.

Hal yang diperhatikan saat mandi wajib setelah haid

Terakhir, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan mandi wajib setelah haid. Beberapa di antaranya meliputi:

  1. Pastikan menggunakan air yang bersih dan suci, serta hindari terkena kotoran yang dapat mengubah bau atau sifat air.
  2. Mandi wajib dianggap menggantikan wudu, sehingga wudu tambahan tidak diperlukan jika mandi dilakukan dengan benar.
  3. Pastikan seluruh bagian tubuh tersiram air secara menyeluruh, tanpa ada yang terlewat.
  4. Hindari menutupi kepala selama proses mandi agar air dapat menjangkau seluruh rambut dan kulit.

Demikian penjelasan lengkap mengenai niat, doa, dan prosedur mandi wajib setelah haid. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu dalam menjalankan ibadah dengan benar.

Sebagai penutup, memahami dan mengikuti tata cara mandi wajib setelah haid menurut islam penting agar ibadah kembali sah dan diri tetap dalam keadaan suci.

Terkini