JAKARTA - Liverpool kembali menunjukkan tajinya di panggung Liga Champions dengan menorehkan kemenangan telak saat bertandang ke markas Eintracht Frankfurt.
Laga matchday 3 yang berlangsung di Deutsche Bank Park, Kamis dini hari WIB, berakhir dengan skor meyakinkan 5-1 bagi The Reds. Kemenangan ini menjadi obat penawar setelah empat kekalahan beruntun di semua kompetisi, sekaligus menunjukkan bahwa tim besutan Arne Slot mulai menemukan ritme permainan yang konsisten.
Meski sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Rasmus Kristensen pada menit ke-26, Liverpool tidak tergoyahkan. Para pemain utama, termasuk Virgil van Dijk, Ibrahima Konate, dan Alexander Isak, tampil kompak, memanfaatkan setiap peluang dari set-piece maupun serangan terbuka. Kemenangan ini menegaskan dominasi Liverpool dalam fase grup dan memperlihatkan kedalaman skuat mereka.
Gol Cepat Balas dan Penampilan Individu Memukau
Babak pertama menyajikan drama menarik. Setelah Eintracht unggul lebih dulu, Liverpool membalas melalui Hugo Ekitike pada menit ke-35, menyamakan skor menjadi 1-1. Gol ini lahir dari penyelesaian tenang mantan pemain Frankfurt yang melewati kiper Michael Zetterer. Tak sampai lima menit berselang, Virgil van Dijk menanduk bola hasil sepak pojok Cody Gakpo, membalikkan keadaan menjadi 2-1.
Momentum tidak berhenti di situ. Menjelang turun minum, Ibrahima Konate menambah keunggulan Liverpool menjadi 3-1 melalui tandukan dari sepak pojok Dominik Szoboszlai. Penampilan gemilang kedua bek tengah ini menegaskan kehandalan Liverpool dalam memanfaatkan bola mati, yang menjadi salah satu senjata utama mereka sepanjang musim.
Liverpool Menggila di Babak Kedua
Pergantian Alexander Isak dengan Federico Chiesa menambah energi di lini depan. Cody Gakpo kemudian mencetak gol keempat Liverpool pada menit ke-66, memanfaatkan umpan datar dari Florian Wirtz, yang kembali terlibat langsung dalam gol pertama timnya. Dominik Szoboszlai memperlebar jarak dengan tembakan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-70, memastikan skor 5-1 tetap bertahan hingga peluit akhir.
Keunggulan Liverpool di babak kedua menegaskan superioritas tim tamu, meski Eintracht sempat mencoba mengembangkan permainan. Kiper Mamardashvili tampil solid, menepis beberapa peluang penting, namun serangan Liverpool terlalu tajam dan terstruktur untuk bisa dihentikan. Penampilan individu seperti Cody Gakpo dan Florian Wirtz menjadi sorotan, menunjukkan kualitas serta kedalaman skuat Liverpool.
Dampak Kemenangan untuk Liga Champions dan Mental Tim
Kemenangan besar ini menjadi titik balik penting bagi Liverpool di Liga Champions. Usai kekalahan beruntun, keberhasilan mengalahkan Eintracht dengan skor telak mengangkat moral seluruh tim. Arne Slot menekankan bahwa keberhasilan ini bukan hanya soal hasil, tapi juga kualitas permainan dan kemampuan tim untuk bangkit dari tekanan.
Selain itu, kemenangan ini menunjukkan kemampuan Liverpool dalam membaca permainan lawan dan memanfaatkan situasi set-piece secara maksimal. Kombinasi antara pengalaman Virgil van Dijk dan energi para pemain muda seperti Florian Wirtz membuktikan bahwa tim ini memiliki keseimbangan antara stabilitas dan kreativitas. Hasil ini tentu akan meningkatkan kepercayaan diri sebelum menghadapi laga-laga berikutnya di fase grup, sekaligus memperkuat posisi mereka di klasemen sementara Liga Champions.
Kesiapan Liverpool untuk Laga Selanjutnya
Liverpool telah memperlihatkan kesiapan fisik dan mental untuk menghadapi kompetisi Eropa yang ketat. Penampilan impresif ini menjadi sinyal bagi rival-rival grup bahwa The Reds kembali menjadi ancaman serius. Pergantian pemain strategis yang dilakukan Slot, termasuk memasukkan Chiesa dan Salah, membuktikan kedalaman skuat Liverpool yang siap beradaptasi sesuai kebutuhan pertandingan.
Dengan kombinasi serangan cepat, penguasaan bola, dan pertahanan solid, Liverpool menunjukkan kualitas yang diperlukan untuk menembus fase knockout. Kemenangan 5-1 atas Eintracht tidak hanya meningkatkan posisi mereka di klasemen, tetapi juga memberi pesan bahwa tim ini mampu bangkit dari masa sulit dan menegaskan dominasi mereka di Liga Champions.