Sentra Produksi Perkuat Industri Kecil Menengah di Kabupaten Alor

Senin, 22 September 2025 | 01:45:18 WIB
Sentra Produksi Perkuat Industri Kecil Menengah di Kabupaten Alor

JAKARTA - Dinas Perindustrian Kabupaten Alor mulai mengembangkan strategi baru untuk memperkuat industri kecil menengah (IKM) lokal. Langkah tersebut diwujudkan dengan membangun beberapa sentra produksi yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk sekaligus memperluas akses pasar.

Menurut Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Industri, Dathenus Moleda Bani, hingga kini sudah ada empat sentra yang berdiri, antara lain di Desa Moramam dan Sentra Bambu yang berlokasi di Kecamatan Kabola. Sentra ini diharapkan menjadi pusat pengembangan produksi berbasis potensi lokal.

Kapasitas Fasilitas yang Disediakan

Selain itu, fasilitas produksi juga hadir di Mali dengan total 20 ruangan khusus yang bisa dimanfaatkan para pelaku IKM. Dari jumlah tersebut, baru 18 ruangan terisi, meski hanya empat unit yang benar-benar aktif digunakan. Sebagian pelaku usaha lebih memilih bekerja di rumah karena alasan kenyamanan dan fleksibilitas.

Meski begitu, keberadaan fasilitas ini tetap dinilai penting untuk menumbuhkan ekosistem usaha yang lebih terarah. Sentra produksi juga menjadi wadah pembelajaran bersama dalam meningkatkan kualitas produk sesuai kebutuhan pasar.

Tantangan Standar Produk

Meski infrastruktur sudah tersedia, tantangan tetap dihadapi, terutama soal penerapan standar higienis dan kehalalan produk makanan. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat konsumen semakin selektif dalam memilih produk yang mereka konsumsi.

Upaya peningkatan kesadaran pelaku IKM tentang pentingnya menjaga kualitas dan standar produksi terus digencarkan. Dengan begitu, produk yang dihasilkan tidak hanya menarik secara tampilan, tetapi juga aman dan layak untuk dipasarkan lebih luas.

Dorongan Penggunaan Teknologi Tepat Guna

Dathenus menjelaskan bahwa pemerintah juga terus mendorong penggunaan teknologi tepat guna dalam proses produksi. Pada sektor tenun, misalnya, sebagian besar masih menggunakan gedokan tradisional, namun mulai ada yang beralih ke semi-ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).

Penggunaan teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi tanpa menghilangkan sentuhan tradisional. Dengan demikian, hasil karya tetap menjaga nilai budaya lokal sekaligus menjawab permintaan pasar yang lebih besar.

Adaptasi dengan Pasar Modern

Harapan besar disematkan pada sentra produksi agar pelaku IKM di Alor mampu beradaptasi dengan tren pasar modern. Kehadiran fasilitas ini tidak hanya menjadi tempat produksi, tetapi juga sarana untuk mengasah keterampilan, memperluas jaringan, serta meningkatkan daya saing.

Dathenus menekankan bahwa tujuan utama dari program ini adalah membekali IKM dengan kemampuan untuk bersaing di tengah ketatnya pasar, namun tetap mempertahankan keunikan kearifan lokal yang menjadi identitas utama produk Alor.

IKM Lokal Menuju Daya Saing Lebih Tinggi

Dengan sinergi antara infrastruktur, teknologi, dan penguatan kapasitas pelaku IKM, Kabupaten Alor berharap mampu mencetak produk-produk unggulan yang tidak hanya bertahan di pasar lokal, tetapi juga berpeluang menembus pasar regional bahkan nasional.

Semangat untuk mengangkat potensi daerah sekaligus menjaga tradisi lokal menjadi fondasi penting dalam perjalanan IKM Alor. Langkah ini diharapkan membuka jalan baru bagi kemajuan ekonomi masyarakat serta memperkuat posisi Alor dalam peta industri kecil menengah Indonesia.

Terkini

Bintang Basket 3x3 Dunia Siap Ramaikan Shanghai Tour

Kamis, 25 September 2025 | 11:01:41 WIB

Italia dan Polandia Lolos Semifinal Kejuaraan Dunia Voli

Kamis, 25 September 2025 | 11:01:40 WIB

Undian Babak 16 Besar Piala Liga Inggris Panas

Kamis, 25 September 2025 | 11:01:40 WIB