Perbandingan Kinerja Bank Digital: ARTO, BBYB, dan BBHI, Siapa Paling Kuat?

Senin, 05 Mei 2025 | 10:23:42 WIB

JAKARTA - Bank digital di Indonesia semakin menunjukkan taji mereka di pasar saham, dengan beberapa di antaranya mencatatkan lonjakan harga saham yang sangat signifikan. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) adalah tiga bank digital yang mencuri perhatian para investor dengan kinerja yang memukau pada kuartal I tahun 2025. Saham-saham mereka meroket dalam waktu singkat, terutama didorong oleh laporan keuangan yang sangat positif dan kinerja laba bersih yang fantastis.

Saham BBYB menjadi yang paling mencolok, dengan kenaikan lebih dari 40% hanya dalam waktu satu bulan. Sementara itu, ARTO juga tidak kalah menarik, dengan penguatan harga saham mencapai 30,38%. Tidak ketinggalan, BBHI yang meski tercatat lebih rendah, tetap menunjukkan penguatan signifikan sebesar 8,96% sepanjang bulan April hingga Mei 2025.

Kinerja Keuangan yang Memukau di Kuartal I/2025

Melihat laporan keuangan yang telah dirilis oleh ketiga bank digital ini, hasilnya sangat menggembirakan. Bank-bank digital tersebut mencatatkan laba bersih yang tumbuh pesat, dengan beberapa di antaranya melaporkan kenaikan laba yang luar biasa tinggi. Salah satu pencapaian terbaik dicatatkan oleh BBYB, yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih mencapai 1000% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pencapaian ini membuat BBYB menjadi sorotan utama di kalangan investor. Kinerja keuangan yang gemilang ini mencerminkan langkah Bank Neo Commerce yang semakin kuat dalam meraih pasar di industri perbankan digital. Dengan adanya pertumbuhan laba yang sangat signifikan, banyak analis yang memperkirakan bahwa BBYB berpotensi untuk terus menguat dalam jangka panjang.

“Pertumbuhan laba yang mencapai seribu persen adalah sesuatu yang luar biasa, dan ini menunjukkan bahwa BBYB telah berhasil memanfaatkan peluang yang ada di pasar digital. Para investor sangat menyambut positif laporan keuangan ini,” kata Rudi Santoso, seorang analis pasar dari Lembaga Riset Ekonomi Indonesia.

Bank Jago (ARTO) Tidak Kalah Mencolok

Sementara BBYB menjadi bintang utama di sektor bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga menunjukkan kinerja yang tidak kalah mencolok. Saham ARTO tercatat naik hingga 30,38% dalam sebulan terakhir, berkat laporan keuangan yang juga menggembirakan. Meskipun tidak mencatatkan lonjakan laba sebesar BBYB, ARTO tetap mencatatkan pertumbuhan laba yang stabil, berkat penambahan jumlah nasabah yang signifikan dan peningkatan produk digital yang ditawarkan.

ARTO, yang sebelumnya dikenal sebagai bank yang fokus pada sektor perbankan digital untuk UMKM dan individu, terus memperluas layanannya, dengan berbagai inovasi baru yang membuatnya semakin menarik bagi investor. Bank ini juga mencatatkan pertumbuhan kredit yang sehat, yang memberikan dampak positif pada pendapatan operasionalnya.

“ARTO telah berhasil mengukir prestasi luar biasa dengan menarik nasabah baru dan meningkatkan layanan digital. Meski tidak setinggi BBYB dalam hal laba bersih, namun kinerja yang stabil menunjukkan bahwa ARTO memiliki potensi besar untuk berkembang di masa depan,” ungkap Nia Ayu, seorang analis pasar saham dari PT Investasi Saham Indonesia.

Allo Bank Indonesia (BBHI): Menghadapi Tantangan dan Peluang

Berbeda dengan BBYB dan ARTO, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mencatatkan penguatan saham yang lebih kecil, yakni sebesar 8,96%. Meskipun demikian, BBHI tetap menjadi bank digital yang patut diperhitungkan di Indonesia. Laporan keuangan yang dirilis pada kuartal pertama 2025 menunjukkan bahwa BBHI juga berhasil mencatatkan laba positif meski tidak se impresif BBYB dan ARTO.

BBHI, yang baru melantai di bursa pada tahun 2021, terus berfokus pada layanan perbankan digital yang lebih inklusif dan aksesibel. Bank ini juga memanfaatkan ekosistem digital yang berkembang pesat, menggabungkan teknologi dengan layanan keuangan yang lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan. Hal ini membantu BBHI menarik lebih banyak nasabah baru dan memperkuat posisinya di pasar perbankan digital Indonesia.

Namun, BBHI tetap menghadapi tantangan besar dalam hal persaingan dengan dua pemain utama lainnya, yaitu BBYB dan ARTO. Meskipun demikian, BBHI percaya bahwa penguatan platform digital mereka dan pengembangan berbagai produk inovatif akan membuka peluang lebih besar di masa depan.

“BBHI terus berupaya mengembangkan layanan perbankan digital untuk masyarakat luas. Meskipun saat ini tantangan di pasar sangat ketat, kami yakin dengan strategi yang tepat dan inovasi produk, kami dapat bersaing dengan pemain besar lainnya,” jelas Daniel Wira, Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk, dalam pernyataannya.

Risiko yang Harus Diperhatikan

Meski ketiga bank digital ini mencatatkan kinerja yang cemerlang, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan oleh investor. Pertumbuhan yang sangat pesat pada bank-bank digital ini sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, termasuk perubahan kebijakan pemerintah dan kondisi pasar yang bisa berubah dengan cepat. Selain itu, risiko terkait dengan keamanan data dan perlindungan nasabah juga menjadi perhatian penting, terutama dalam dunia perbankan digital yang rentan terhadap ancaman cyber.

Dalam hal ini, para analis menyarankan agar investor tetap berhati-hati dan melakukan diversifikasi portofolio. Meskipun potensi keuntungan sangat besar, risiko yang ada juga cukup signifikan, terutama bagi mereka yang baru terjun ke pasar saham perbankan digital.

Siapa yang Paling Kuat?

Melihat kinerja ketiga bank digital ini, jelas bahwa BBYB menunjukkan performa paling mencolok dengan pertumbuhan laba yang luar biasa dan kenaikan saham yang signifikan. ARTO juga menunjukkan daya tarik yang kuat, dengan pertumbuhan stabil dan inovasi yang terus berkembang. Di sisi lain, BBHI meski lebih lambat dalam hal pertumbuhan harga saham, tetap menunjukkan prospek yang cerah dengan fokus pada inklusi keuangan dan layanan digital yang lebih luas.

Dalam persaingan sengit antar bank digital ini, para investor perlu mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari kinerja keuangan, strategi pertumbuhan jangka panjang, hingga potensi risiko yang ada. Meski demikian, ketiga bank ini jelas memiliki kekuatan masing-masing yang membuat mereka menjadi pilihan menarik di pasar saham Indonesia.

Terkini

Bintang Basket 3x3 Dunia Siap Ramaikan Shanghai Tour

Kamis, 25 September 2025 | 11:01:41 WIB

Italia dan Polandia Lolos Semifinal Kejuaraan Dunia Voli

Kamis, 25 September 2025 | 11:01:40 WIB

Undian Babak 16 Besar Piala Liga Inggris Panas

Kamis, 25 September 2025 | 11:01:40 WIB