JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) kembali menggelar BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 pada 29 April 2025, dengan tema "Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth". Acara ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan transformasi di sektor keuangan syariah guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Target Pertumbuhan Bisnis 20%
Plt. Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, menyatakan bahwa BSI menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 20% dibandingkan penyelenggaraan GIFS sebelumnya pada 2023. Pada GIFS 2023, BSI mencatat tambahan bisnis senilai Rp227,11 miliar dari berbagai aktivitas yang dilakukan. Target ini mencerminkan optimisme BSI terhadap potensi pertumbuhan sektor keuangan syariah di Indonesia.
"Perseroan mencatat dari penyelenggaraan BSI GIFS 2023 terdapat tambahan bisnis senilai Rp227,11 miliar dari aktivasi yang ada. Jumlah tersebut belum termasuk dari kerja sama bisnis yang tercipta melalui networking yang dibangun," ujar Bob T. Ananta.
Peran Strategis dalam RPJPN 2025–2045
BSI GIFS 2025 juga sejalan dengan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, di mana ekonomi dan keuangan syariah diposisikan sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Transformasi dan optimalisasi sektor ini dianggap krusial untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Dalam RPJPN, ekonomi syariah diposisikan sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, dalam Asta Cita, pengembangan ekonomi syariah menjadi salah satu strategi dalam mendorong kemandirian bangsa dan ekonomi yang lebih adil dan makmur," tambah Bob.
Mendorong Posisi Indonesia di GIEI
Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo, menekankan bahwa GIFS 2025 diharapkan menjadi forum untuk menunjukkan pentingnya inovasi dan transformasi di sektor keuangan syariah. Tujuannya adalah mendorong target-target pertumbuhan, termasuk dalam pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Banjaran juga menegaskan bahwa Indonesia berambisi untuk menempati posisi pertama dalam Global Islamic Economy Index (GIEI) terkait pengembangan ekonomi syariah.
"Harapannya BSI GIFS 2025 menjadi forum untuk menunjukkan pentingnya inovasi dan transformasi di sektor keuangan syariah. Tujuannya mendorong target-target pertumbuhan, termasuk dalam pencapaian visi Indonesia Emas 2045," ujar Banjaran.
Inovasi dan Literasi Keuangan Syariah
BSI GIFS 2025 tidak hanya menjadi ajang diskusi strategis, tetapi juga menjadi platform untuk memperkuat literasi keuangan syariah. Acara ini akan diisi dengan berbagai sesi paralel, termasuk BSI Wealth Insight yang ditujukan khusus untuk nasabah prioritas. Senior Vice President Wealth Management BSI, Asri Natanegeri, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi dan privilese kepada nasabah BSI Prioritas.
"BSI ingin memperkuat peran sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual nasabah. BSI akan menghadirkan empat sesi yang merepresentasikan pilar-pilar dalam Sharia Wealth Management," kata Asri.
Salah satu sesi yang menarik adalah "The Art of Mindful Living" yang akan membahas tentang cara menjalani kehidupan dengan kesadaran penuh. Sesi ini akan diisi oleh praktisi mindfulness Adjie Santosoputro dan influencer Zaskia Adya Mecca, yang akan mengajak peserta untuk lebih sadar diri dan menjaga kesehatan mental sebagai bagian dari perjalanan membangun kesejahteraan holistik.
Target Transaksi Bewize Rp600 Triliun
Sebagai bagian dari GIFS 2025, BSI juga menargetkan total transaksi melalui platform Bewize mencapai Rp600 triliun pada tahun ini. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp440 triliun. Bewize dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nasabah korporasi dan institusi.
"Bewize dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nasabah korporasi dan institusi," ujar Fajar Ari Setiawan, Transaction Banking Group Head BSI.
Komitmen BSI dalam Ekosistem Halal
BSI GIFS 2025 juga menjadi momentum bagi BSI untuk memperkuat kontribusinya dalam ekosistem halal. Dengan mengangkat tema "Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth", BSI berharap dapat mendorong posisi Indonesia lebih tinggi lagi di GIEI. Acara ini juga menjadi ajang untuk menegaskan peran BSI sebagai pemimpin pemikiran (thought leader) di bidang ekonomi syariah global.
"Dengan demikian, penyelenggaraan BSI GIFS yang tahun 2025 ini mengangkat tema utama 'Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth' menjadi sangat krusial, khususnya untuk mendorong posisi Indonesia lebih tinggi lagi di GIEI," kata Banjaran.
BSI GIFS 2025 merupakan langkah strategis BSI dalam mendorong transformasi dan inovasi di sektor keuangan syariah. Dengan target pertumbuhan bisnis sebesar 20%, peningkatan literasi keuangan syariah, serta kontribusi dalam ekosistem halal, BSI menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Melalui GIFS 2025, BSI tidak hanya memperkuat posisinya sebagai bank syariah terkemuka di Indonesia, tetapi juga sebagai pemain utama dalam ekonomi syariah global.